Lajang Mizan Amanah Ikut Seminar Pra Nikah


JAKARTA – Belasan pengurus Yayasan Mizan Amanah yang masih lajang dan bujang mengikuti Seminar Pra Nikah Islami (SPNI) yang digelar arRahman Pre Wedding Academy (APWA) di Convention Hall Gedung SMESCO Jakarta, Ahad (14/4). Dalam event yang diikuti ribuan peserta ini Mizan Amanah juga turut menjadi sponsor.

“Kebetulan momennya tepat karena Mizan Amanah pun punya program yang sama yaitu  pembinaan pra nikah untuk para pengurus lajang dan bujang. Kebetulan juga kita menjadi sponsor acara tersebut,” kata Budi Suhendar, Manager HRGA Mizan Amanah kepada Sahabat Mizan Amanah.

APWA merupakan sebuah lembaga non formal yang memberikan semacam les-les untuk menuju rumah tangga dan mengurusi rumah tangga yang Islami. Akademi ini digagas Ust. Bachtiar Nasir,Lc.MM yang menjadi pendiri dan pembina APWA dan ar-Rahmān Qur'anic Learning Center (AQL). Ustadz yang menggagas adanya APWA ini, menjelaskan tentang tahapan yang dilalui dalam pernikahan sesuai syariat Islam.

“Seminar Pra Nikah Islami  merupakan salah satu kegiatan  yang  memberikan pengetahuan singkat dan penambahan wawasan kepada umat Islam tentang persiapan pernikahan yang sesuai syariat Islam. Selain itu menjadi sarana syiar ilmu bagi umat Islam, tentang persiapan pernikahan yang sesuai syari'at Islam,” jelas Budi Suhendar.

Pada kesempatan tersebut, selain Ustad Bachtiar, turut tampil juga selaku pembicara yakni Salim A. Fillah (Penulis buku “Barakallahu Laka: Bahagianya Merayakan Cinta”), Shofwan Al Banna Choiruzzad (Penulis “Nikah, Emang Gue Pikirin?!”) dan Asma Nadia (Penulis “Sakinah Bersamamu”).

Pembicara Shofwan Al Banna memberikan penekanan lebih pada makna cinta yang hakiki, dan bagaimana cinta itu, serta nantinya cinta itu bermuara di mana agar tidak salah kaprah penggunaannya. Solusi yang ditawarkan untuk orang yang sedang dilanda cinta itu menurut Shofwan memang menikah, tapi tidak juga dengan hanya sekedar jatuh cinta kita lantas menikah. Sebab pernikahan menyangkut berbagai aspek yang sangat penting, untuk tercapainya keluarga yang samara (sakinah, mawaddah, warrohmah) dan pemaknaan cinta yang hakiki ditujukan untuk Allah.

Sementara pembicara Salim A Fillah memberikan materi lebih ke psikologis dalam menghadapi perbedaan antara suami dan istri saat nanti berumah tangga. Karena memang suami dan istri berbeda dan pasti wataknya pun berbeda, perlakuan kepada masing-masingnya juga berbeda, dan mereka mempunyai cara yang berbeda-beda untuk mengungkapkan amarah, uneg-uneg, kesenangan, keromantisan dalam hubungannya dengan pasangannya. Solusinya,suami istri harus mempunyai, mencari dan selalu belajar untuk mengenal dan menghadapi pasangan masing-masing, karena tidak semua orang dapat diperlakukan dengan satu cara tertentu.

Sementara pemateri Asma Nadia menerangkan bagaimana “agar sakinah bersamamu”. Jadi bagaimana trik dan trik apa saja yang dicari dari pasangan, agar bisa sakinah bersama-sama. Kesimpulanmaterii yang dipaparkan Asma adalah mencari istri atau suami tidak hanya sekedar cinta, atau bahkan harta, akan tetapi bagaimana caranya untuk sama-sama mempunyai visi yang sama agar bisa sakinah sampai ke surga.

Posting Komentar